Tata cara Sholat Idul Fitri penting untuk kita ketahui. Mengapa? Sebab sholat Idul Fitri merupakan salah satu sholat sunnah muakkadah (sangat dianjurkan), yakni sholat sunnah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah selama hidupnya.
Nah, kali ini kita akan membahas bagaimana tata cara sholat idul fitri yang benar sesuai sunnah.
Bagaimana Pelaksanaan Sholat Idul Fitri?
Sholat idul fitri hanya ada satu tahun sekali, sehingga sangat ditunggu-tunggu kedatangannya. Sholat idul fitri bisa dikerjakan sendirian.
Namun, sebagaimana yang diungkapkan oleh Syekh Ibnu Qosim dalam Kitab Fathul Qorib Fi Syarhi Alfadzit Taqrib, sholat Idul Fitri disyariatkan untuk dilaksanakan secara berjamaah dengan jumlah dua rakaat.
Pada rakaat pertama melakukan tujuh takbir setelah takbiratul ihram dan lima takbir pada rakaat kedua setelah takbir bangun dari sujud.
Syarat dan Rukun Sholat Idul Fitri
Sebenarnya, syarat dan rukun sholat Idul Fitri sama dengan sholat fardhu lima waktu secara umum. Hanya saja, ada penambahan proses yang bersifat sunnah. Adapun waktu sholat Idul Fitri dimulai sejak matahari terbit hingga waktu sholat dzuhur tiba.
“Sholatlah, jika tidak, maka kita yang akan disholati”
Sholat Idul Fitri sedikit berbeda dengan Idul Adha. Jika sholat Idul Adha, ditekankan mengawalkan waktu demi memberi ruang dan waktu yang luas kepada masyarakat yang ingin berkurban setelah pelaksanaan sholat id.
Nah, kalau sholat Idul Fitri dianjurkan memperlambatnya. Hal itu dimaksudkan agar memberikan waktu untuk mereka yang belum berzakat fitrah.
Bacaan Bilal Sholat Idul Fitri
Bagi pelaksanaan yang berjamaah, sebelum sholat Idul Fitri dimulai, biasanya ada seorang bilal yang menyeru untuk melaksanakan sholat. Bacaan seruan bilal sholat Idul Fitri seperti ini,
الصَّلَاةَ جَامِعَةً
As-shalāta(u) jāmi‘ah.
Artinya, “(Marilah) sholat Idul Fitri berjamaah.”
Atau menggunakan lafal yang lebih panjang sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Al-Muhadzdzab dan syarah Kitab Al-Majmu’,
الصَّلَاةَ (2x) الصَّلَاةَ سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ الله 2x
لَا إِلَهَ إِلَّا الله ditambah لِعِيْدِ الفِطْرِDan bacaan ketiga, setelah
Tata Cara Sholat Idul Fitri
Berikut ini tata cara sholat Idul Fitri setelah bilal sudah selesai menyeru untuk sholat.
1. Niat di dalam hati
2. Takbiratul ihram (membaca Allahu Akbar).
3. Membaca doa iftitah
4. Melakukan takbir tujuh kali
5. Membaca surat Al-Fatihah
6. Membaca surat pendek
7. Melakukan sujud dan seterusnya sampai berdiri lagi seperti sholat biasanya
8. Bangun dari sujud untuk berdiri pada rakaat kedua
9. Melakukan takbir lima kali
10. Membaca surat Al-Fatihah dan dilanjutkan sampai salam
11. Setelah salam mendengarkan Khotib membaca khutbah sholat Idul Fitri
Berbeda dengan tata cara sholat istikhoroh, tata cara sholat tahajud, tata cara sholat dhuha dan tata cara sholat taubat, sholat sunnah idul fitri ini disyariatkan untuk dilakukan secara berjamaah.
Niat sholat Idul Fitri Sendirian
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَــالَى
Ushallî sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Niat sholat Idul Fitri Imam
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إمَامًا لِلّٰهِ تَعَــالَى
Ushallî sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini imaman lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat menjadi imam karena Allah ta’ala.”
Niat sholat Idul Fitri Makmum
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَــالَى
Ushallî sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini ma’muman lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat menjadi makmum karena Allah ta’ala.”
Demikianlah niatnya, baik sholat sendirian, maupun niat sholat Idul Fitri berjamaah.
Bacaan Tasbih di Sela-sela Tujuh Takbir (Rakaat Pertama dan Rakaat Kedua Lima Takbir)
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Allâhu akbar kabîran, wal ḫamdulillâhi katsîran, wa subḫânallâhi bukratan wa ashîla
Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Atau bisa juga menggunakan lafal ini,
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subḫânallâhi wal ḫamdulillâhi wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
Surat yang Dianjurkan dalam Sholat Idul Fitri
Pada rakaat pertama diutamakan membaca surat Al-A’la, sedangkan pada rakaat kedua dianjurkan membaca surat Al-Ghasiyah.
Amalan Sunnah Sholat Idul Fitri
Apa saja ya, amalan sunnah yang bisa kita lakukan berkaitan dengan sholat idul fitri? Simak penjelasannya berikut.
Mandi dan bersuci
Mandi dan bersuci ini tidak hanya sunnah bagi yang akan melaksanakan sholat Idul Fitri, tetapi kepada siapapun pada hari Idul Fiti, baik laki-laki atau perempuan, termasuk perempuan yang sedang haid atau nifas.
Waktunya dimulai sejak tengah malam hari raya sampai tenggelam matahari esok harinya. Berikut adalah niat mandinya:
نَوَيْتُ غُسْلَ عِيْدِ الْفِطْرِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu ghusla ‘îdil fithri sunnatan lillâhi ta’âlâ
Artinya, “Aku niat mandi Idul fitri, sunnah karena Allah”.
2. Menggunakan pakaian terbaik
Di antara sunnah ketika hari Idul Fitri atau hendak melaksanakan sholat Idul Fitri adalah menggunakan pakaian terbaik sebagaimana yang pernah dilakukan Rasulullah pada hari Idul Fitri, yakni mengenakan pakaian terbaiknya.
3. Makan sebelum sholat Idul Fitri
Hari Idul Fitri merupakan salah satu hari yang haram melaksanakan puasa. Dalam Kitab I’anatut Tholibin Karya Syekh Abu Bakar Utsman bin Muhammad Syatho dijelaskan, bahwa diharamkan melaksanakan puasa di dua hari lebaran (Id); Idul Fitri dan Idul Adha.
Kemudian Rasulullah sebelum melaksanakan sholat Id, makan terlebih dahulu, sebagaimana keterangan hadits dalam Kitab Shahih Bukhari
كانَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ لا يَغدو يومَ الفِطرِ حتَّى يأكلَ تَمراتٍ
Artinya, “Rasulullah sebelum melaksanakan sholat Id pada hari Idul Fitri makan beberapa kurma terlebih dahulu.” (Hadits Riwayat Bukhari)
4. Saat pergi dan pulang dari melaksanakan sholat Idul Fitri, mengambil jalan yang berbeda.
Mengambil jalan yang berbeda ketika pergi dan pulang dari melaksanakan sholat Idul Fitri adalah amalan yang disunnahkan pada hari Idul Fitri, sebagaimana pernah dilakukan oleh Rasulullah. Dalam Kitab Shahih Bukhari disebutkan,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
Artinya, “Rasulullah ketika (melaksanakan sholat) pada hari Idul mengambil jalan yang berbeda (pergi dan pulangnya).” (Hadits Riwayat Bukhari)
Demikianlah tata cara sholat Idul Fitri lengkap dengan niat dan amalan sunnahnya yang bisa kita terapkan agar mendapatkan keutamaan yang melimpah. Selamat Hari Raya Idul Fitri para pembaca yang budiman.