Dunia Digital Pesantren tidak luput dari perhatian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkeraf), Melalui Program Santri Digitalpreneur Indonesia, Kemenparkeraf memberikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sebagai wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas santri dan generasi milenial dalam menghadapi tantangan industri digital kreatif.
Ahad (28/08) Pondok Pesantren Sunan Kalijogo, Jabung, Malang mendapat giliran seebagai tuan rumah acara ini, dalam sambutannya Sandiaga Uno selaku Mas Menteri memberi motivasi kepada santri untuk memanfaat dunia digital dengan maksimal, “Karena sekarang ada teknologi digital, zaman saya tidak ada, sekarang dimudahkan ada aplikasi, ada Artificial Intelligence (AI), dan sebagainya. Dan kuncinya untuk konten yang baik menurut syariat Islam yaitu kreatif,” Ucap Menteri yang akrab disapa Mas Menteri ini.
Mas Menteri kemudian mengulik sisi filosofis dari KREATIF, yaitu K bermakna Kenali Audiens, R berarti Riset, E eksplorasi, A ajak audiens berinteraksi, T tetap Konsisten, I integritas, dan terakhir F fokus terhadap kualitas. Setelah itu Mas memteri memberi Motivasi kepada santri.
Santri Digitalpreneur Indonesia merupakan kegiatan yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sebagai wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas santri dan generasi milenial dalam menghadapi tantangan industri digital kreatif.
Tujuan Santri Digitalpreneur Indonesia 2024 mencakup mencetak santri yang berkarakter kuat dan berintegritas dalam berkarya, memberdayakan santri unggulan agar kompetitif di industri kreatif dan digital, serta menjadikan santri modern yang tetap mengutamakan akhlakul karimah. Di masa depan, santri diharapkan dapat menjadi produsen informasi dan literasi, serta penggerak konten dan produk berkualitas yang bernilai Islami.
Pada tahun ke-4 ini, Kegiatan Pelatihan Santri DigitalPreneur Indonesia diadakan kembali di 10 kabupaten/kota terpilih, yaitu Lombok Barat, Balikpapan, Sukabumi, Gorontalo, Gresik, Padang Panjang, Banyuwangi, Wajo, dan Pekanbaru. Maka pada saat ini terpilihlah Pondok Pesantren Sunan Kalijogo, Jabung, Malang yang beralamatkan di Jalan Keramat, Dusun Gandon Barat, Sukolilo, Kec. Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Pemilihan peserta didasarkan pada minat para santri terhadap proses kreatif dan digitalisasi. Harapannya, para santri yang memiliki minat, pengetahuan, atau bahkan telah memiliki karya, dapat meningkatkan kemampuan mereka melalui kegiatan ini. Di setiap kota, Santri Digitalpreneur Indonesia akan menjaring 50 orang peserta dari 10 pesantren yang akan mengikuti pelatihan selama 4 hari. Setiap pesantren akan tergabung menjadi 1 kelompok beranggotakan 5 orang, dan diminta untuk menghasilkan 1 konten. Karya terbaik dari masing-masing kota nantinya akan dipamerkan pada Demo Day di Jakarta.
Selama acara di Jawa Timur ini, Media Pondok Jatim turutmensukseskan acara, termasuk di Gresik kemarin yang Mas Menteri hadir via Virtual. MPJ berperan sebagai pihak yang memobilisasi dan menkonsolidasikan antara pesantren dan pihan kementerian, supaya peserta sesuai dengan target yang diharapkan. Tentu pesantren yang melek media sebelumnya.