Hal-hal yang relevansi dalam menyholati jenazah secara umum ialah syarat sholat jenazah, rukun sholat jenazah, sunah-sunah sholat jenazah, kriteria imam sholat jenazah dan tata cara sholat jenazah.
Pengertian Sholat Jenazah
Sholat jenazah adalah sholat yang diawali dengan takbiratul ihram dengan tanpa melakukan i’tidal, rukuk, dan sujud serta di akhiri dengan salam yang sempurna secara berdiri.
Sedangkan secara umum, sholat jenazah merupakan sholat yang dilaksanakan secara berdiri untuk mendoakan seorang muslim yang telah meninggal dunia, baik laki-laki maupun perempuan dari umur belita sampai usia tua.
Adapun sholat jenazah juga anjuran atau perintah dari Nabi Muhammad SAW, sebagimana yang tersirat dalam hadist, dari Salamah bin Al-Kawa’, “Pada suatu saat kami duduk-duduk dekat Nabi Saw. ketika itu dibawa seorang mayat, beliau berkata kepada kami,’sholatkanlah teman kamu’.” (Riwayat Bukhari).
Sholat jenazah hukumnya fardhu kifayah, yang artinya bilamana sebagian kaum muslimin melaksakannnya maka gugur kewajibannya dan tidak akan mendapatkan dosa. Sebaliknya, jika tidak ada sebagian yang melaksanakannya maka semua kaum muslimin mendapatkan dosa di sekitarnya (rumah yang meninggal).
Ulama telah sepakat bahwa hukum sholat jenazah adalah fardhu kifayah. Rasul SAW menganjurkan kepada umatnya untuk mensholatkan jenazah kaum muslimin yang telah meninggal dunia, ha ini karena mayat akan mendapatkan syafaat dari orang yang mensholatkan.
Hukum sholat jenazah sama halnya dengan hukum yang pernah penulis utarakan sebelumnya yakni hukum memandikan jenazah, mengkafani jenazah dan mengkuburkan jenazah dari 4 perkara ini yakni kesemuanya hukum fardhu kifayah.
Syarat-syarat Sholat Jenazah
- Jenazah telah disucikan terlebih dahulu dari najis pada tubuhnya, kafan yang suci, maupun tempatnya yang suci dan menghadap kiblat.
- Orang yang mensolatkan jenazah harus memenuhi syarat sah sholat.
- Ketika jenazah hadir, posisi mushalli yakni berada di belakang jenazah. berikut keterangan posisi imam ketika mensholatkan jenazah:
- Jenazah laki-laki
Jenazah dibaringkan pada tempatnya dan kepala mayat di sebelah utara. Sedangkan imam atau munfarid (sholat sendiri) posisinya lurus dengan kepala mayat.
- Jenazah perempuan
Meletakannya mayat perempuan sama halnya dengan mayat laki-laki. Sedangkan posisi imam atau munfarid (sholat sendiri) berdiri lurus dengan pantat jenazah.
- Sedangkan untuk jarak antara imam dan jenazah tidak melebihi dari 150 atau 300 dziro’.
- Bila jenazah hadir, maka orang yang telah mensholati juga hadir di tempat tersebut.
Rukun Sholat Jenazah
- Niat
- Niat Sholat Jenazah laki-laki dan perempuan
أُصَلِّىي عَلَى هَاذَاالْمَيِّتِ/هَاذِهِ الْمَيِّتَةِللهِ تَعَالَى
Ushalli ‘alaa haadzal mayyiti/haadzihil mayyitati lillaahi ta’aalaa
“Saya berniat mensholati mayat ini (lelaki: haadza, perempuan: haadzihii).”
Apabila yang meninggal itu banyak, maka niatnya sebagai berikut:
أُصَلِّىي عَلَى مَنْ حَضَرَمِنْ أَمْوَاتِ الْمُـسُلِمِيْنَ
Ushalli ‘alaa man hadhara min amwaatil muslimiin
“Saya berniat mensholati orang-orang Islam yang mati yang di hadapan kami semua ini.”
2. Berdiri bagi yang mampu untuk berdiri
3. Takbir 4 kali dengan takbiratul ihram
4. Membaca surat al-Fatihah sesudah takbir pertama
5. Membaca sholawat atas Nabi saw. setelah takbir kedua
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ
Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammad
“Ya Allah limpahkanlah shalawat kepada tuan kami Muhammad.”
6. Mendoakan mayat setelah takbir ketiga
اللّهُمَّ اغْفِرْلَهُ/لَـهَا، وَارْحَمْهُ/هَا، وَعَافِهِ/هَا، وَاعْفُ عَنْهُ/هَا
Allahummagfir lahuu/haa, warhamhuu/haa, wa ‘afihii wa’fu ‘anhuu/haa
“Ya Allah ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera, dan maafkanlah dia.”
7. Mengucapkan salam pertama setelah takbir keempat
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
“Kesentosaan bagimu, rahmat dan keberkahan juga milik kamu.”
Sunnah dalam Sholat Jenazah
Ada amalan yang disunnahkan dalam sholat jenazah. Di antaranya:
- Mengangkat tangan pada waktu mengucapkan takbir-takbir tersebut (takbir yang dilakukan 4x).
- Setelah takbir keempat sunah untuk membaca doa; “Allahumma laa tahrimnaa ajrahuu walaa taftinna ba’dahuu wagfir lanaa walahuu.”
- Tidak membaca doa iftitah.
- Membaca hamdalah sebelum membaca sholawat.
- Israr (merendahkan sura bacaannya).
- Membaca a’udzu billah.
Kriteria Imam Sholat Jenazah
Adapun beberapa keutamaan yang dijadikan imam dalam sholat jenazah ialah sebagai berikut:
- Ayah.
- Kakek dan seatasnya yang lebih tua.
- Anak laki-laki.
- Cucu laki-laki dan sebawahnya.
- Saudara laki-laki kandung.
- Anak daru saudara laki-laki kandung.
- Anak dari saudara laki-laki seayah.
- Saudara ayah kandung.
- Saudara ayah seayah.
- Orang laki-laki yang memiliki hubungan kerabat.
Tata Cara Sholat Jenazah
Tata cara sholat jenazah dilakukan dengaan 9 tata cara, yaitu
- Takbiratul ihram bersamaan dengan sholat.
- Membaca ta’awwudz dan surat Al-Fatihah.
- Takbir kedua.
- Membaca hamdalah dan sholawat Nabi SAW dengan sempurna.
- Takbir ketiga.
- Membaca doa secara sempurna untuk mayat.
- Takbir keempat.
- Membaca doa.
- Membaca salam dengan sempurna.
Penutup
Demikian tata cara sholat jenazah sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw. Simak berbagai konten menarik lainnya di kanal media sosial kami, Media Pondok Jawa Timur.