Bulan Ramadhan adalah bulan yang tepat untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt. Setelah siang harinya melaksanakan puasa Ramadhan, malam harinya diisi dengan shalat Tarawih. Mengingat bahwa tidak semua bulan adalah Ramadhan, maka perlu kita ingatkan kembali tata cara shalat Tarawih.
Tata Cara Shalat Tarawih sama dengan tata cara sholat sunnah pada umumnya. Jumlah rakaat shalat tarawih sama dengan sholat sunnah lainnya, yakni dua rakaat. Hanya saja secara keseluruhan dikerjakan sebanyak sepuluh salam atau dua puluh rakaat.
Pengertian Shalat Tarawih
Shalat Tarawih adalah shalat sunnah yang dilakukan oleh umat Islam pada bulan Ramadhan setelah sholat Isya. Sholat ini terdiri dari serangkaian rakaat yang dilakukan secara berjamaah di masjid atau di rumah.
Shalat Tarawih sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan sebagai kesempatan untuk mendapatkan pahala ekstra dan bisa memperkuat tali spiritual selama bulan suci ini.
Karena apa disebut tarawih? Karena tarawih artinya istirahat, yakni para sahabat yang dulu mengerjakan shalat tarawih melakukan istirahat setiap selesai 2 salam, sebab berdiri yang agak lama.
Dasar dan Hukum Shalat Tarawih
Hukum shalat tarawih adalah sunnah sebagaimana hadits Nabi Muhammad yang berbunyi;
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ – متفق علي
Barang siapa melakukan shalat (Tarawih) pada Ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan (karena Allah ta’âlâ) maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaq ‘Alaih).
Shalat ini termasuk shalat sunnah muakkad yang dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah, tetapi dikerjakan sendirian juga boleh. Sehingga hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita dan laki laki adalah boleh.
Sebab shalat tarawih hukumnya sunnah muakkad, maka tidak pernah ditinggalkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad selama hidupnya.
Waktu Shalat Tarawih
Shalat tarawih dikerjakan pada bulan Ramadhan sebagaimana hadits di atas. Waktu shalat Tarawih adalah setelah shalat Isya’ sampai terbitnya fajar. Menurut Syekh Abu Bakar Syatha dalam kitab Hasyiyah I’anah al Thalibin, mengerjakan shalat tarawih di awal waktu lebih utama daripada di tengah malam.
Rakaat Shalat Tarawih
Shalat tarawih berapa rakaat? Shalat ini biasanya terdiri dari 8, 12, atau 20 rakaat, tergantung pada mazhab atau keyakinan yang dianut, bahkan ada yang mengerjakan hingga 36 rakaat, sebab ingin menyamai pahala orang orang Madinah.
Meski ketentuan shalat tarawih lebih dari 2 rakaat, tetapi cara mengerjakannya tetap 2 rakaat per 1 salam, berbeda dengan tata cara sholat Dhuha yang boleh dikerjakan 4 sampai 8 rakaat sekaligus.
Jika shalat tarawih dikerjakan lebih dari 2 rakaat dalam satu salam, maka tidak sah. Keterangan ini seperti dalam kitab Fath al Mu’in karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz al Malibari.
ويجب التسليم من كل ركعتين فلو صلى أربعا منها بتسلمة لم تصح
Shalat Tarawih harus dikerjakan dengan 1 salam pada setiap 2 rakaat, sehingga jika ada yang shalat tarawih 4 rakaat dengan 1 salam, maka tidak sah.
“Dunia hanya persinggahan, sedangkan akhirat adalah rumah yang kekal. Maka perbanyaklah beramal ”
Niat Shalat Tarawih
Niat shalat Tarawih sebagian besar sama dengan niat shalat sunnah pada umumnya seperti pada tata cara sholat Taubat, dengan menambahkan spesifikasinya sebagai shalat Tarawih.
Niat Shalat Tarawih Menjadi Imam
أُصَلِّيَ سنّة الْتَرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ إماما لِلَّهِ تعَالَى
Ushalli sunnat tarawihi rak’ataini ma’muman lillahi ta’ala
Saya niat shalat 2 rakaat Tarawih, menjadi imam karena Allah Ta’ala.
Niat Shalat Tarawih Menjadi Makmun
أُصَلِّيَ سنّة الْتَرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ ت َعَالَى
Ushalli sunnat tarawihi rak’ataini ma’muman lillahi ta’ala.
Saya niat shalat 2 rakaat Tarawih, mengikuti imam karena Allah Ta’ala.
Niat Shalat Tarawih Sendiri
أُصَلِّيَ سنّة الْتَرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ ت َعَالَى
Ushalli sunnat tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala.
Saya niat shalat 2 rakaat Tarawih karena Allah Ta’ala.
Ini adalah contoh niat umum yang digunakan untuk shalat Tarawih. Redaksi niat shalat Tarawih di berbagai mazhab atau tradisi terdapat variasi. Yang terpenting adalah niat ikhlas untuk melakukan shalat Tarawih sebagai ibadah kepada Allah SWT.
Tata Cara Shalat Tarawih
Shalat Tarawih hanya dilaksanakan pada bulan Ramadhan saja. Terkait tata cara shalat Tarawih tentu terdapat sedikit perbedaan dengan shalat lainnya. Berikut ini adalah tata cara melaksanakan shalat tarawih
- Mulai dengan Takbiratul Ihram dan melafalkan niat di dalam hati pada saat ini
- Membaca Al-Fatihah
- Membaca surat pendek atau satu ayat yang dipahami.
- Melakukan rukuk dengan tuma’ninah
- Mengucapkan tasbih dalam rukuk
- Kembali berdiri setelah rukuk dengan tuma’ninah
- Membaca doa saat berdiri setelah rukuk.
- Kemudian sujud pertama dengan tuma’ninah
- Mengucapkan tasbih satu dalam sujud
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
- Membaca doa saat duduk di antara dua sujud
- Melakukan sujud kedua dengan tuma’ninah
- Mengucapkan tasbih dalam sujud
- Duduk sebentar untuk istirahat (selama satu kali tasbih atau dengan mengucapkan subhānallāh) sebelum melanjutkan
- Bangkit untuk melanjutkan ke rakaat kedua
- Pada rakaay kedua, lakukan hal yang sama seperti pada rakaat pertama—dari poin 2 sampai 13.
- Kemudian duduk tasyahud (tawarruk atau duduk di atas pantat kiri dengan memasukkan kaki kiri ke kanan).
- Selanjutnya, membaca tasyahud atau kalimat syahadat. Lalu, membaca shalawat Nabi,
- Membaca salam pertama sambil menoleh ke kanan dan membaca salam kedua sambil menoleh ke kiri.
Doa Shalat Tarawih
Setelah mengetahui tata cara sholat Tarawih, dasar hukum dan keutamaannya, sekarang kita tiba di pembahasan doa sholat Tarawih. Sebagaimana tata cara sholat dhuha dan kebanyakan shalat lainnya, doa shalat Tarawih dibaca seusai shalat.
Doa shalat Tarawih juga masih bagian dari tata cara shalat Tarawih. Sebab, doa shalat Tarawih terletak di penghujung akhir dan masih termasuk rangkaian shalat Tarawih.
Setelah salam kita membaca doa sholat tarawih. Berikut ini kami sampaikan redaksi doa shalat Tarawih dalam bahasa Arab, Indonesia dan terjemahnya.
Redaksi Arab Doa Shalat Tarawih
بسم الله الرحمن الرحيم
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ،
وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْن، وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ،
وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ،
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ وَسَلمْ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Redaksi Indonesia Doa Shalat Tarawih
Bismillahir rohmanir rohim
Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin Allâhumma Sholli ‘Ala Sayyidina Muhammadin Wa ‘ala Alihi Washohbihi Wasallim, Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn.
Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa ‘alâ sariirl karâmati qâ’idîn. Wa bi hûrun ‘in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn.
Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman.
Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.
Terjemah Doa Shalat Tarawih
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat,
yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu),
yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka,
yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi,
shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia
dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau.
Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”
Keutamaan Shalat Tarawih
Shalat Tarawih memiliki banyak keutamaan seperti pada tata cara sholat Tahajjud. Sedikitnya ada 11 keutamaan dan manfaat sholat tarawih, simak berikut ini
- Diampuni Dosa yang Terdahulu
- Melapangkan Rezeki
- Pahala Berlipat Ganda saat Berjamaah
- Memakmurkan Masjid
- Berpahala Salat Semalam Penuh
- Ajang Silaturahmi
- Meraih Keberkahan di Bulan Ramadhan
- Menutupi Kekurangan Ibadah
- Sarana Menambah Ilmu
- Meningkatkan Kesehatan Tubuh
- Meningkatkan Kesehatan Mental
Sahabat pembaca yang budiman, demikianlah tata cara shalat tarawih lengkap sudah kita baca dengan seksama. Semoga bermanfaat. Aamiin