Sunnah Puasa

Sunnah Puasa

Tidak diragukan lagi, puasa adalah salah satu praktik ibadah yang sangat penting dalam agama Islam. Untuk menyempurnakan pelaksanaannya, ada baiknya kita mengetahui sunnah-sunnah puasa yang bisa kita amalkan demi meningkatkan kualitas puasa kita. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep sunnah puasa, yang merupakan praktik tambahan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. 

Dengan memahami sunnah puasa, kita dapat memperdalam makna dan manfaat dari ibadah puasa dalam kehidupan sehari-hari umat Islam.

Sunnah-Sunnah Puasa

Sunnah-Sunnah Puasa
tvonenews.com

Apa saja sunnah-sunnah puasa itu? Setidaknya terdapat sepuluh praktik sunnah yang dianjurkan untuk dipelihara selama menjalani ibadah puasa. 

Seperti yang diuraikan dalam kitab Nihâyah al-Zain fî Irsyâd al-Mubtadi’in (Darul Fikr, Beirut, Cetakan I, h. 194). Di antaranya sebagai berikut.

Amalan Sunnah Puasa Di Pagi Hari

Amalan Sunnah Puasa Di Pagi Hari
tokopedia.com

Berikut ini amalan sunnah yang bisa kamu lakukan di pagi hari atau sebelum kamu memulai ibadah puasa.

  • Sunnah Melakukan Sahur:

Melakukan sahur adalah suatu tindakan yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan, meskipun hanya dengan mengonsumsi sejumput air. 

Sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah SAW, “Bersantaplah sahur, karena dalam sahur terdapat keberkahan” (HR al-Bukhari). 

Dalam konteks ini, sahur yang dianjurkan adalah sahur di waktu yang terakhir, selama tidak sampai pada saat yang membingungkan apakah masih termasuk malam atau sudah masuk waktu fajar. 

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Umatku senantiasa dalam kebaikan selama mereka menunda sahur dan segera berbuka” (HR Ahmad).

  • Sunnah Mandi Besar Sebelum Puasa:

Melakukan mandi besar dari junub, haid, atau nifas harus dilaksanakan sebelum fajar untuk memastikan bahwa seseorang dapat melaksanakan ibadah dalam keadaan suci. 

Hal ini juga dilakukan untuk menghindari masuknya air ke dalam mulut, telinga, anus, dan area lainnya, yang dapat terjadi jika mandi besar dilakukan setelah fajar.

Sunnah Selama Berpuasa

Bersedekah dan menjaga tutur kata yang baik
food.detik.com

Kalau tadi sudah kita bahas mengenai sunnah-sunnah apa saja yang bisa kita lakukan ketika pagi hari sebelum berpuasa, sekarang mari kita bahas apa saja sunnah yang bisa kita lakukan ketika berpuasa.

  • Menjaga Tutur Kata:

Sunnah puasa selanjutnya adalah menjaga tutur kata. Penting bagi kita  untuk menjaga tutur kata dan perkataan dari hal-hal yang tidak berguna. 

Terutama dari hal-hal yang diharamkan, seperti berbohong dan mengumpat. Semua tindakan ini dapat mengakibatkan hilangnya pahala dari ibadah puasa.

  • Sunnah Menghindari Perilaku yang Bertentangan dengan Hikmah Puasa:

Umat Islam dianjurkan untuk menjauhi perilaku-perilaku yang tidak sejalan dengan tujuan dan hikmah dari ibadah puasa. 

Ini termasuk menghindari berbuka puasa hingga sangat kenyang atau melakukan tindakan yang bertujuan untuk memuaskan nafsu semata.

  • Sunnah Bersedekah Saat Puasa:

Orang yang sedang berpuasa sebaiknya memberikan lebih banyak sedekah kepada sesama, terutama dalam bentuk memberi makanan atau minuman untuk berbuka puasa. 

Ini karena mereka yang memberikan makanan atau minuman kepada orang yang berpuasa akan mendapatkan pahala yang setara dengan pahala berpuasa yang diberikan makanan atau minuman tersebut. 

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seseorang yang berpuasa, maka akan dicatatkan baginya pahala seperti pahala orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa” (HR Ahmad).

  • Sunnah Memperbanyak I’tikaf di Masjid Saat Puasa:

Sebaiknya, melakukan i’tikaf dilakukan selama satu bulan penuh, tetapi jika itu tidak memungkinkan, maka sebaiknya dilakukan minimal selama sepuluh hari dalam bulan Ramadan.

  • Sunnah Meningkatkan Membaca Al-Qur’an:

Paling tidak, seorang Muslim seharusnya berusaha untuk mengkhatamkan Al-Qur’an sekali selama bulan Ramadan. Semakin banyak kali seseorang bisa mengkhatamkan Al-Qur’an, semakin baik, sebagaimana yang dianjurkan oleh banyak ulama.

Sunnah Puasa Ketika Berbuka

Menyegerakan berbuka
banjarmasin.tribunnews.com

Kita sudah mengetahui apa saja sunnah-sunnah puasa ketika pagi hari sebelum berpuasa dan ketika berpuasa.

Nah, selanjutnya, mari kita kupas apa saja sunnah ketika berbuka puasa.

  • Sunnah Menyegerakan Berbuka Puasa:

Praktik selanjutnya adalah berbuka puasa dengan segera setelah waktu shalat Maghrib tiba. Ketika berbuka pertama kali, disunahkan untuk melakukannya dengan mengonsumsi kurma. 

Jika kurma tidak tersedia, maka hendaknya berbuka dengan air, sebagaimana yang dinyatakan dalam sabda Rasulullah SAW, “Jika salah seorang dari kalian berpuasa, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka dengan air, karena air itu bersih” (HR Abu Dawud). 

Urutan yang paling disukai adalah dengan kurma basah (ruthab), jika ada. Jika tidak, maka dengan kurma kering (tamar). Jika itu pun tidak tersedia, maka air adalah pilihan yang tepat. 

Rasulullah SAW selalu memulai berbuka dengan kurma basah jika tersedia, dan jika tidak, ia akan berbuka dengan kurma kering. 

Bila keduanya tidak ada, ia akan berbuka dengan air putih. Jika tidak ada pilihan lain selain madu dan susu, maka madu harus diutamakan, meskipun keduanya memiliki rasa manis.

  • Sunnah Membaca Doa saat Berbuka Puasa:

Salah satu praktik sunnah lainnya adalah membaca doa saat berbuka puasa. Doa berbuka puasa ramadhan ini ada beberapa versi di antaranya sebagai berikut.

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ 

Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu  

“Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.” (Riwayat sahabat Mu’adz bin Zuhrah)

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ 

Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah

“Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah.” (Riwayat Sahabat Abdullah bin ‘Umar)

Adapun dalam Kitab Fathul Mu’in juz 2 halaman 279, diuraikan bahwa doa berbuka puasa yang dianjurkan adalah mengikuti lafal doa sebagaimana terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Mu’adz bin Zuhrah.

Sunah di Malam Hari Bulan Puasa

sunnah puasa
makassar.tribunnews.com

Kita sudah mengetahui apa saja sunnah-sunnah puasa ketika pagi hari sebelum berpuasa dan ketika berpuasa.

Nah, selanjutnya, mari kita kupas apa saja sunnah yang bisa kita lakukan ketika di malam hari selama bulan puasa.

  • Sunnah Shalat Tarawih

Shalat Tarawih memiliki jadwal khusus yang melibatkan shalat berjamaah pada malam hari selama bulan Ramadan, dilakukan setelah shalat Isya’ dan sebelum shalat Witir. 

Shalat tarawih hukumnya sunnah kifayah, namun Shalat Tarawih ini diberikan perhatian besar karena Rasulullah saw selalu melaksanakannya sepanjang hidupnya. 

Praktik ini diteruskan oleh para sahabat dan umat Muslim setelah wafatnya Nabi. Ini menunjukkan bahwa Shalat Tarawih bukan hanya ibadah sunnah yang eksklusif untuk Rasulullah saw, tetapi juga ditujukan untuk umat Islam secara lebih umum. 

Pertanyaan yang sering muncul adalah, shalat tarawih berapa rakaat? Di tanah air Indonesia ada dua ormas terbesar yang menjadi sorotan dari perbedaan jumlah rakaat tarawih yang dilaksanakan.

Dua ormas itu yakni Muhammadiyah dengan 11 rakaat dan Nahdlatul Ulama (NU) dengan 23 rakaat. Keduanya memiliki dasar pendapat dan pandangan tersendiri.

  • Sunnah Mengejar Lailatul Qadar

Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa dan penuh berkah, di mana diturunkannya Al-Qur’an pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW. 

Mengejar malam lailatul qadar adalah salah satu hal yang dianjurkan saat bulan puasa. 

Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain memperbanyak ibadah dan berzikir kepada Allah di malam-malam bulan ramadhan, terutama di malam-malam ganjil yang terakhir.

  • Konsistensi dalam Ibadah:

Penting untuk tetap konsisten dalam menjalankan ibadah yang dikerjakan selama bulan Ramadan. Semua amalan sunnah yang dilakukan selama bulan ini sebaiknya tidak dihentikan setelah Ramadan berakhir.

“Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.” (Riwayat sahabat Mu’adz bin Zuhrah)

Artikel terkait: “keutamaan puasa ramadhan”, “keutamaan ayyamul bidh”, “manfaat puasa”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *