Sidoarjo—Madrasah Media kembali digelar oleh Media Pondok Jawa Timur (MPJ), Kamis (24/11) kemarin. Madrasah Media Pondok Jawa Timur (MMPJ) kali ini bertemakan Actionable Instagram Strategies. Tema ini membahas tentang bagaimana strategi media pesantren menaklukkan Instagram. MMPJ kali ini adalah salah satu dari sekian kegiatan roadshow madrasah media, sebelum berakhir pada puncak acara Halaqah Media Pondok Jawa Timur, akhir Desember esok.
MMPJ ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Hidayah, Ketegan, Sidoarjo. Haris Ahsan, ketua Media Pondok Jawa Timur Regional Sidoarjo-Pasuruan (Sidopas), menjelaskan bahwa kelas MMPJ yang diambil kali ini adalah kelas manajemen media tingka basic.
“Teman-teman media pesantren di Sidoarjo dan Pasuruan sangat membutuhkan pengetahuan tentang strategi berkonten di Instagram. Beberapa dari kami merasa sudah berusaha untuk memperbanyak konten, tetapi terasa kurang efektif,” jelasnya.
Masalah inilah yang ingin segera diselesaikan di even yang berlangsung sejak selepas Isya’ itu. Karenanya, MMPJ ini menghadirkan Hisyam Abbas, Pemimpin Redaksi lirboyo.net periode 2016-2017 sebagai pemantiknya.
“Konten media pesantren di Instagram sudah berkembang pesat. Namun, masih belum cukup kuat untuk menarik perhatian audiens,” terang Hisyam, yang juga menjadi kepala divisi pesantren MPJ. “Ini karena kita seringkali abai terhadap algoritma yang diterapkan Instagram.”
Tujuan utama algoritma Instagram, dan juga platform media sosial yang lain, adalah mempertahankan para penggunanya berada di depan layar selama mungkin. “Karena itu adalah peluang terbesar untuk meraup keuntungan dari para penggunanya,” imbuhnya.
Selain algoritma, malam itu membahas beberapa hal penting lain. Diantaranya tentang keamanan akun.
“Jangan sekali-kali login akun Instagram melalui PC,” ungkap Alfin Ramadhani, pengelola Ngalah TV, yang hadir di malam itu. Ngalah TV adalah media resmi dari Pondok Pesantren Ngalah, Pasuruan. “Para peretas biasanya memanfaatkan lemahnya keamanan jaringan web. Dan jika sudah terhack, akan sangat susah mengembalikannya,” ungkapnya.
Yang juga tidak luput dari pembahasan adalah persaingan antar platform media sosial yang semakin sengit. Terutama antara Instagram dengan TikTok. “Kita harus pandai memanfaatkan momen ini. Karena kedua platform ini membuka peluang sebesar-besarnya bagi akun-akun yang aktif memproduksi konten. Sekecil apapun akun itu,” tegas Hisyam.
“Selama media sosial masih menghasilkan keuntungan duniawi yang melimpah, platform media sosial akan terus berusaha bertahan dengan berbagai cara. Kita hanya tinggal beradaptasi, berkonten sebanyak-banyaknya. Lalu biarkan Allah yang menyelesaikan sisanya,” tutupnya.
Madrasah Media Pondok Jawa Timur memiliki tiga kelas kemampuan: basic (1.0), atau dasar, intermediet (2.0), atau menengah, dan advance (3.0), atau tingkat lanjut.