K.H. Abdul Mun’im Syadzili : Wisuda Al-Qur’an Bukan Akhir, Tapi Justru Awal Pencarian Ilmu

K.H. Abdul Mun’im Syadzili : Wisuda Al-Qur’an Bukan Akhir, Tapi Justru Awal Pencarian Ilmu

MPJ Malang – Wisuda Al-Qur’an Bukan Akhir, Tapi Justru Awal Pencarian Ilmu. Wisuda tahfizhul quran, hafalan Al-Quran 30 juz, bukanlah akhir dari pencarian ilmu. Justru ia adalah langkah awal untuk menggali ilmu Al-Qur’an. Nasehat ini disampaikan oleh K.H. Abdul Mun’im Syadzili dalam wisuda Tahfizhul Qur’an ke-15 PPTQ Asy-Syadzili, Malang, Sabtu (01/10).

santri wisuda tahfidz
Foto : Para santri putri wisuda tahfidz

Ada 31 santri yang diwisuda di malam itu. Tujuh wisudawan dan 21 wisudawati. Mereka berasal dari daerah yang beragam. Dari kota/kabupaten Malang sendiri, hingga Pontianak, Kalimantan Barat.

Pondok Pesantren Asy-Syadzili 4 terletak di desa Putukrejo, Gondanglegi, Malang. Pesantren ini diasuh oleh K.H. Nur Muhammad Hasyim & Ibunyai Hj. Mufidah Syadzili. Pesantren ini adalah cabang dari Pondok Pesantren Asy-Syadzili yang berlokasi di Sumperpasir, Pakis, Malang. Pesantren induk ini didirikan oleh almaghfurlah K.H. Ahmad Syadzili Muhdlor.

Pondok pesantren ini memiliki konsep pendidikan yang sangat baik. Terutama dalam mematangkan hafalan Al-Qur’an para santrinya. K.H. Abdul Mujib Syadzili, ketua yayasan pendidikan Asy-Syadzili mengakui itu. “Pesantren ini tidak mudah mewisuda santrinya. Mereka harus melalui ujian-ujian sebelum dianggap pantas untuk diwisuda.”

wisuda tahfidz
Foto : Peserta Wisuda Tahfidz Menerima Piagam Syahadah

Pendidikan hafalan Al-Qur’an para wisudawan juga sampai pada pengenalan qiraah sab’ah. Qiraah sab’ah adalah istilah bagi tujuh cara membaca Al-Qur’an, dan telah disepakati kebenarannya oleh para ulama.

Hal ini dibuktikan pada malam wisuda itu. Setelah prosesi wisuda selesai, hafalan mereka diuji oleh K.H. Abdul Mun’im Syadzili, pengasuh Ponpes As-Syadzili 1. Mereka sukses meneruskan ayat yang diujikan. Hafalan mereka juga diuji oleh para hadirin. Dan sukses mereka teruskan dengan baik. Tidak hanya itu. Mereka juga diuji pengetahuannya dalam ilmu qiraah sab’ah. Dan para wisudawan itu juga mampu menjawab berbagai pertanyaan dengan baik.

K.H. Abdul Mun’im Syadzili berharap para wisudawan tidak berhenti belajar. “Semoga mereka menjadi para penghafal Al-Qur’an yang, sebagaimana dawuh, menghafal dengan lisan, mengangan-angan maknanya dengan akal, dan menjaganya dengan amal keseharian.”

Penulis : Hisyam Abbas, Anggota Media Pondok Lirboyo Kediri

Editor : MPJ Pusat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *