Nabi Muhammad saw. membimbing umatnya untuk selalu melafalkan doa bepergian ketika akan bepergian.
Dalam bepergian, sudah seharusnya kita sebagai muslim yang taat untuk mengawalinya dengan berdoa. Karena doa akan membuat hati kita lebih tenang selama perjalanan.
Membuat hati tenang dan aman adalah beberapa manfaat doa yang bisa kita rasakan.
Niat dan Tujuan Bepergian yang Disunnahkan
Di dalam kitab Al-Adzkar yang ditulis oleh Imam Nawawi, ada beberapa niat dan tujuan bepergian yang dipuji oleh syariat Islam.
- Niat berperang melawan kaum kafir. Berperang adalah salah satu alasan bepergian yang sering dilakukan Rasulullah saw haji dan umrah.
- Berdagang
- Uzlah. Uzlah adalah pergi menjauh dari kerumunan manusia. Tujuan uzlah adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
- Menuntut ilmu
- Tugas negar
- Dan lain sebagainya.
Menurut syariat Islam, ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam bepergian. Selain doa bepergian, seorang musafir, atau orang yang bepergian, harus memperhatikan keamanan perjalanannya. Karenanya, syariat melarang wanita bepergian seorang diri, tanpa didampingi mahram.
Larangan ini bukan hanya untuk tujuan yang ringan. Bahkan untuk tujuan haji dan umrah pun seorang wanita harus didampingi oleh mahramnya. Maksud dari larangan bepergian tanpa didampingi oleh mahramnya adalah untuk menjaganya dari kemungkinan bahaya yang mengancam. Dengan ditemani mahram, seorang wanita akan lebih terjamin keamanan dan kenyamanannya dalam bepergian.
Apa Itu Musafir?
Apa itu musafir? Musafir adalah orang yang bepergian. Baik itu bepergian jarak dekat, maupun jarak jauh. Dalam bahasa arab, musafir berasal dari kata safara, yang artinya pergi. Di dalam pembahasan fikih, ada keuntungan khusus yang diberikan oleh syariat kepada musafir. Keuntungan khusus itu berupa rukhsah.
Rukhsah artinya keringanan dalam melaksanakan ibadah. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seorang musafir untuk mendapatkan rukhsah. Baik rukhsah dalam shalat, rukhsah dalam puasa, dan lain-lain.
Syarat musafir untuk mendapatkan rukhsah antara lain:
- Jarak musafir harus lebih dari 85 km.
- Tujuan musafir bukanlah untuk kemaksiatan.
- Khusus untuk rukhsah dalam puasa, berangkat bepergiannya harus dimulai di malam hari. Jika bepergiannya dimulai setelah subuh, maka tidak mendapatkan keringanan membatalkan puasa. Akan tetapi tetap mendapat rukhsah dalam shalat.
Menurut beberapa ulama, sebaiknya kita menghindari bepergian di hari Jumat. Karena hal yang paling utama dilakukan di hari Jumat adalah fokus melakukan amalan-amalan hari Jumat.
Amalan dan Doa Bepergian
Ada beberapa amalan yang bisa dilakukan sebelum bepergian. Di antaranya adalah:
- Shalat Safar
- Membaca surat tertentu
- Doa bepergian
- Berpamitan kepada yang ditinggal
- Meminta doa kepada orang-orang baik
Shalat Safar
Menurut sebagian ulama, sebelum bepergian, kita disunnahkan untuk melaksanakan shalat safar. Apa itu shalat safar? Shalat safar adalah shalat sunnah yang dilakukan oleh seseorang sebelum bepergian, atau setelahnya.
Tata cara shalat safar tidak berbeda dengan shalat sunnah yang lain. Yakni diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Di dalam hadis yang diriwayatkan imam Thabrani, Rasulullah saw. menyebut jika shalat safar dilakukan hanya dengan dua rakaat saja. Tidak lebih. Hanya saja, ada anjuran dari sebagian ulama untuk membaca surat-surat tertentu di dalam shalat safar.
Di rakaat pertama, setelah membaca surat Al-Fatihah, dianjurkan membaca surat Al-Kafirun. Atau boleh dengan surat Al-Falaq.
Kemudian, di rakaat kedua, setelah membaca surat Al-Fatihah, dianjurkan membaca surat Al-Ikhlas, atau surat An-Nas.
Ketika sudah melaksanakan shalat safar, ulama menganjurkan untuk membaca Ayat Kursi.
Ayat Kursi ini bisa menjadi doa bepergian bagi para musafir. Karena dengan membaca Ayat Kursi, seorang musafir akan dilindungi oleh Allah Swt. dari segala keburukan yang bisa terjadi di dalam perjalanan.
Membaca Surat Tertentu Sebagai Doa Bepergian
Ada beberapa surat di dalam Al-Qur’an yang dianjurkan oleh para ulama untuk dibaca sebelum bepergian.
- Ayat Kursi
- Surat Al-Quraisy
Menurut Imam Abu Hasan al-Quzwaini, ada banyak manfaat dari membaca surat Al-Quraisy. Terutama bagi para musafir. Manfaat yang paling besar adalah kita akan dijaga dari macam-macam keburukan. Kita akan aman dari keburukan dan kejahatan yang bisa saja terjadi di tengah perjalanan.
Dua bacaan ini juga bisa dibaca sebagai dzikir pagi dan petang. Manfaatnya, kita tidak hanya terlindung dari keburukan di perjalanan. Tetapi juga kita dilindungi oleh Allah Swt. di setiap waktu kita.
Doa Bepergian Ma’tsurat
Ada banyak sekali doa bepergian yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Di antaranya doa-doa bepergian dan artinya berikut ini.
- Doa mohon perlindungan
اَللَّهُمَّ إِلَيْكَ تَوَجَّهْتُ وَبِكَ اعْتَصَمْتُ اَللَّهُمَّ اكْفِنِيْ مَا هَمَّنِيْ وَمَا لَا أَهْتَمُّ لَهُ اَللَّهُمَّ زَوِّدْنِيْ التَّقْوَى وَاغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ وَوَجَّهْنِيْ لِلْخَيْرِ أَيْنَمَا تَوَجَّهْتُ
Allahumma ilaika tawajjahtu wa bika i’tashomtu, allahumma ikfinii maa hammanii wa maa laa ahtammu lahu. Allahumma zawwidnii at-taqwaa. Waghfirlii dzanbii. Wa wajjahnii lil khoiri ainamaa tawajjahtu.
“Wahai Allah, Tuhanku, hanya kepada-Mu aku menghadap dan menautkan diri. Allah, Tuhanku, cukupkan apa yang telah aku dambakan, dan apa yang tidak aku dambakan. Tuhanku, bekalilah aku dengan ketakwaan kepada-Mu, ampuni dosa-dosaku, dan hadapkan aku kepada kebenaran, ke manapun aku menghadap.”
- Doa naik kendaraan
سُبْحَانَ الَّذِىْ سَخَّرَلَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّآ اِلَى رَبّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ
Subhaanalladzi sakhkhoro lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahuu muqriniiin. Wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibuun.
“Maha suci Allah yang telah menundukkan untuk kami (kendaraan) ini. Padahal sebelumnya kami tidak mampu untuk menguasainya, dan hanya kepada-Mu lah kami akan kembali.”
- Doa bepergian bismillahi tawakkaltu
بِسْمِ اللَّهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
Bismillahi tawakkaltu ‘alallohi, laa haula wa laa quwwata illaa billaah.
“Berbekal melafalkan namamu ya Allah, aku memasrahkan diriku kepada-Mu ya Allah. Tidak ada kekuatan apapun selain itu semua atas seizin Allah.”
Doa-doa di atas bisa dibaca sebagai doa bepergian jauh, doa bepergian naik kendaraan darat, doa bepergian jauh naik bus, dan macam bepergian yang lain.
Berpamitan kepada yang ditinggal
Ibnu Umar r.a., salah satu sahabat Nabi Muhammad saw., mengajarkan bagaimana adab Nabi Muhammad saw. ketika hendak bepergian.
Sebelum meninggalkan keluarga dan para sahabatnya, Nabi Muhammad saw. berpamitan kepada mereka. Seraya memanjatkan doa bepergian kepada Allah. Berikut doa bepergian arab yang dibaca oleh Nabi Muhammad saw. ketika berpamitan.
أَسْتَوْدِعُ اللهَ دِيْنَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيْمَ عَمَلِكَ
Astaudi’ulloha diinaka wa amaanataka wa khowaatiima ‘amalika.
“Aku titipkan agama kalian kepada Allah, kepercayaan kalian, dan pungkasan amal-amal kalian.”
Meminta doa kepada orang-orang baik
Rasulullah saw. mengajarkan umatnya untuk selalu dekat dengan orang-orang yang baik dan shaleh. Termasuk ketika hendak bepergian.
Selain membaca doa bepergian, Rasulullah saw. juga menganjurkan untuk meminta doa kepada orang yang shaleh.
Seperti yang terdapat di dalam hadis Abu Hurairah r.a.
Seseorang berpamitan kepada Rasulullah saw. Lalu beliau berdoa,
اَللَّهُمَّ اطْوِ لَهُ الْبُعْدَ وَهَوِّنْ عَلَيْهِ السَّفَرَ
Allahumma ithwi lahul bu’da wa hawwin ‘alaihis safaro.
“Duhai Allah Tuhanku. Perpendeklah jarak perjalanannya yang panjang, dan permudahlah ia dalam perjalanan.”
Rasulullah saw. juga mengajarkan kita untuk meminta doa kepada orang-orang yang hendak bepergian.
Salah satunya adalah ketika sahabat Umar bin Khattab berpamitan kepada Rasulullah saw. untuk menunaikan umrah.
Rasulullah saw. memberi izin kepada Umar bin Khattab. Lalu Rasulullah saw. memohon kepada Umar bin Khattab untuk mendoakan beliau.
لَا تَنْسَنَا يَا أَخِيْ مِنْ دُعَائِكَ
“Jangan engkau lupakan aku di dalam doamu, wahai saudaraku.”
Jika bepergian hendak membayar hutang, atau terkait utang-piutang, ada baiknya juga membaca amalan pelunas hutang. Seperti membaca shalawat jibril, doa sayyidul istighfar, dan lain-lain.
Penutup
Demikian amalan dan doa bepergian yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Amalan yang ringkas, pendek, namun dapat menjauhkan kita dari marabahaya di dalam perjalanan kita.
Simak konten menarik lainnya di kanal media sosial kami, Media Pondok Jawa Timur.
Referensi Doa Bepergian
Al-Adzkar an-Nawawiyah. Abi Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawi. Pesantren Fathul Ulum Kwagean. Hal 245-254.