Tidur adalah kebutuhan manusia sehari-hari. Tidur menjadi hal mubah yang menjadi keharusan bagi manusia di antara aktivitasnya pagi dan malam hari. Dalam aktivitas ini terdapat adab sebelum tidur yang harus dipenuhi agar tidurmu berkualitas.
Tidur merupakan aktivitas yang mubah dalam Islam. Boleh-boleh saja melakukannya. Tidak wajib ataupun haram menjalaninya, selagi tidak berlebihan saja. Tidur adalah aktivitas yang menyerupai kematian. Organ tubuh ketika tidur masih tetap bekerja, namun tidak mampu mengendalikannya.
Ketika tertidur, kita tidak tahu apakah masih bisa bangun lagi. Bisa saja Allah akan mencabut ruh kita, sehingga kita siap menghadap kepada-Nya. Oleh karenanya, bangun dari tidur adalah seperti dibangkitkan dari kematian.
Ada banyak amal yang kelihatannya berwujud dunia bisa bernilai akhirat. Amal ini bisa bernilai akhirat jika disertai adanya niat yang baik. Bukan hanya ibadah yang harus disertai dengan adab. Jika kita melaksanakan adab sebelum tidur, maka bukan mustahil kita juga mendapatkan pahala sebagaimana keutamaan-istighfar.
Waktu Tidur yang Baik
Tidur adalah aktivitas istirahat yang lumrah pada makhluk hidup. Manusia memerlukan istirahat sejenak sebelum melaksanakan aktivitas selanjutnya. Dalam Islam tidak ada anjuran mana saja waktu tidur yang baik. Yang jelas, Allah telah menjadikan malam sebagai pakaian bagi manusia,
Dijadikannya malam sebagai pakaian disebutkan dalam QS. An-Naba’ ayat 10. Pakaian dalam arti waktu malam berfungsi menutupi aurat manusia dari pandangan orang-orang di sekitarnya. Sebagaimana pakaian, gelapnya malam dapat melindungi manusia dari bahaya yang mengancam.
Bukan hanya malam, Rasulullah Saw juga menganjurkan untuk qailulah. Qailulah adalah tidur sebentar sebelum masuk waktu Dzuhur. Di antara faidah qailulah adalah agar pada malam harinya. Demikian juga tidur siang. “Sungguh setan tidak pernah tidur siang” kata Rasulullah Saw menganjurkan tidur siang yang juga memiliki manfaat sebagaimana qailulah.
Tidur pada malam hari yang dianjurkan adalah dengan tidur lebih awal dan bangun lebih awal. Tidak lain adalah agar dapat kembali menjalankan pada sepertiga malam terakhir. Malam menjelang waktu sahur ini termasuk malam yang mustajab. Didawuhkan oleh KH. Ahmad Asrori Al Ishaqi dalam pengajiannya:
إن في الليل ساعة ما يوافقها رجل مسلم يسأل الله تعالى خيرا من أمور الدنيا إلا أعطاه وذلك في كل ليل
Inna fillail saa atan ma yuwafiha rajulun muslmun yas alullaha taala khairan min umuriddunya illa a’thah, wadzalika fi kulli lail.
Sungguh pada malam hari terdapat waktu, yang apabila seorang muslim memohon kebaikan kepada Allah, maka Dia akan mengabulkannya. Dan hal ini terjadi setiap malamnya.
Adab sebelum Tidur
Ada beberapa adab sebelum tidur yang harus dilakukan. Adab sebelum tidur ini sifatnya adalah anjuran. Hal ini disampaikan oleh Imam Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah. Berikut penjelasannya:
Menghadap kiblat
Adab sebelum tidur yang pertama adalah menghadap kiblat. Ketika hendak tidur, maka gelarlah alas tidurmu menghadap kiblat. Tidurlah dengan menghadap ke kanan sebagaimana posisi tidurnya mayit di liang lahat.
Posisi tidur yang baik adalah dengan badan miring ke kanan dan menghadap kiblat. Orang tidur itu seperti mati. Jika Allah menghendakinya bangun, ia akan bangun. Jika Allah menakdirkannya mati, maka ia akan terus melanjutkan tidurnya. Posisi tidur ini akan membuat jantung lebih aman.
Keadaan berwudlu
Jika Allah berkehendak, Dia tidak akan mengembalikan ruh ke jasad orang yang tidur tadi. Sehingga termasuk adab sebelum tidur adalah berwudlu. Dengan berwudlu, seseorang akan siap menghadap kepada Allah dalam keadaan suci. Berwudlu sebelum tidur dilakukan sebagaimana wudlu untuk sholat.
Bertaubat
Sebelum tidur dianjurkan bertaubat. Bertaubat dari dosa yang pernah dilakukan, memohon ampun serta berkeinginan untuk tidak mengulang maksiat. Serta berniat untuk melaksanakan kebaikan kepada seluruh orang jika Allah membangkitkannya kembali.
Tidak mengenakkan tidur
Setiap manusia memiliki hak waktu 24 jam setiap harinya. Jika ia menghabiskan 8 jam untuk tidur saja, maka ada sepertiga hari dihabiskannya untuk istirahat saja. Dalam ungkapan Imam Ghazali dikatakan bahwa tidur adalah menyia-yiakan waktu.
Makanya, seyogianya tidak bersenang-senang dalam tidur. Tidak mempersiapkan Kasur dan selimut terempuknya. Kecuali jika waktu berjagamu adalah membahayakan bagi orang lain. Maka tidur adalah lebih baik bagimu.
Mempersiapkan siwak
Adab sebelum tidur selanjutnya adalah bersiwak. Membersihkan mulut dan anggota tubuh lainnya. Secara medis, aktivitas ini akan mencegah berkembangbiaknya bakteri jahat yang merugikan manusia.
Niat sebelum tidur
Adab sebelum tidur selanjutnya adalah membaca niat sebelum tidur. Niat ini bisa meniatkan istirahat, agar ketika bangun bisa kembali semangat menjalankan aktivitas. Niat sebelum tidur ini juga bisa berupa meninggalkan maksiat. Tidak mencuri ataupun tidak berzina.
Membersihkan tempat tidur
Mengibaskan tempat tidur. Sebab, kita tidak tahu terdapat benda atau makhluk apa yang ada sebelum kita. Selain itu, mengibaskan tempat tidur adalah cara yang tepat membersihkan tempat tidur. Tujuannya adalah agar kita benar-benar tidur dengan cara yang sehat.
Mematikan lampu
Menutup pintu, menutup bejana, wadah makan dan minum adalah sunnah Rasulullah Saw.
Amalan sebelum Tidur
Ada beberapa amalan sebelum tidur yang dianjurkan oleh para ulama. Amalan sebelum tidur ini biasanya berupa doa-doa yang diambil dari ayat Alquran. Di antara yang dianjurkan oleh Imam Ghazali adalah membaca doa sebelum tidur. Doa sebelum tidur yang paling pendek adalah:
بسمك اللهم أحيا وأموت
Bismika allahumma ahya wa amut
“Dengan menyebut nama Engkau ya Allah, saya hidup dan saya mati.”
Setelah membaca doa sebelum tidur bisa disempurnakan dengan memcaca ayat kursi, akhir surat Al-Baqoroh, Surat Al-Ikhlas, Surat Al-falaq, Surat An-Nas, Surat Al-Mulk. KH. Ahmad Asrori Al Ishaqi menganjurkan tambahan akhir Surat Al-Kahfi dan membaca Surat Al-Insyirah.
Di antara manfaat-surat-Al-Insyirah adalah meski hanya tidur 2-3 jam, akan mencukupi waktu istirahat normal. Kebanyakan kita, meski sudah tidur 8 jam pada malam harinya, waktu subuh masih mengantuk. Mengamalkan ini mungkin bisa jadi solusinya.
Dalam sebuah riwayat Nabi mengumpulkan jemarinya, mengangkat tangan dan berdoa. Beliau membaca surat Al Ikhas, Al Falaq dan An Nas. Setelah selesai beliau meniup kedua telapak tangannya dan mengusapkannya ke semua anggota tubuh. Mulai ujung kepada sampai kaki.
اللهم أسلمت نفسي إليك، ووجهت وجهي إليك وفوضت أمري إليك، وألجأت ظهري إليك رغبة ورهبة إليك لا ملجأ ولا منجا منك إلا إليك آمنت بكتابك الذي أنزلت، وبنبيك الذي أرسلت
“Jika engkau membaca doa ini sebelum tidur dan engkau meninggal setelahnya, niscaya engkau meninggal dalam keadaan sesuai fitrah keislaman. Sebelum melakukan adab sebelum tidur dan amalan-amalannya, dianjurkan untuk sholat witir sebelum tidur.”
Doa setelah Bangun Tidur
Setelah bangun tidur disunahkan membaca doa. Doa bangun tidur yang biasa kita kenal adalah:
الحمد لله الذي أحيانا بعد ما أماتنا وإليه النشور
Alhamdulillahilladzi ahyana ba’da ma amaatana wa ilaihin nusyur
“Maha suci Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami. Dan kepada-Nya lah kita dibangkitkan.”
Demikian ini beberapa adab sebelum tidur dan amalan-amalannya. Barang siapa melaksanakannya, maka ia akan naik ke Arsy bersama ruhnya. Orang yang mengamalkannya juga akan tercatat sebagai orang yang shalat sampai ia bangun dari tidurnya. Tidur yang awalnya adalah amal dunia, menjadi bernilai akhirat jika dipenuhi adabnya. Ia memiliki keutamaan sebagaimana adab-berdoa dan adab-adab ibadah lainnya.
Maka sebisa mungkin untuk melanggengkannya. Bersabarlah dalam menjalaninya. Bersabarlah sebagaimana orang sakit yang bersabar minum obat pahitnya, seraya menantikan sehatnya. Dengan meniru cara tidur Rasulullah Saw ini kita akan terbebas dari gangguan tidur. Semoga kita semua diberikan kemudahan dalam menjalankan amalan-amalan kebaikan ini. Aamiiin.
“Tidur bukanlah ibadah. Ia bisa bernilai ibadah dengan adanya niat dan menjaga adab-adanya.”