Berdoa merupakan salah satu hal prinsipil dalam beragama. Agama memerintahkannya. Banyak ayat Alquran menyuruh kita berdoa. Berdoa adalah hal yang perlu dilakukan setelah berusaha. Agar doa terkabul, perlu diperhatikan juga beberapa adab berdoa dan cara berdoa yang benar.
Sebagaimana diketahui doa adalah permohonan kepada Tuhan, baik berupa harapan, permintaan maupun pujian. Dalam berkehidupan keseharian, setelah menjalani tugasnya, manusia berharap keberhasilan atas apa yang telah diusahakannya.
Dalam Islam diyakini bahwa manusia hanya bisa merencanakan, sementara Allah taala lah yang merealisasikan. Para petani misalnya, mereka hanya bisa mengusahakan yang terbaik pada apa yang mereka tanam. Menyiram, memupukinya, dan merawatnya penuh kasih sayang. Selanjutnya, kepada Tuhan lah petani berdoa agar hasil panennya memuaskan.
Dalil Berdoa
Berdoa adalah bagian dari keimanan. Perintah berdoa disebutkan dalam Alquran. Dalam hadits pun demikian. Tidak sedikit dalil berdoa juga disebutkan dalam hadits maupun Alquran. Di sini saya akan sebutkan beberapa dalil berdoa di antaranya.
- Al Baqarah 186
“Jika hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad Saw) tentang aku, sungguh Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan jika dia berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka menjalankan perintah-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran”
- Ghafir 60
“Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan permohonanmu. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri dengan tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk ke neraka jahanam dalam keadaan hina”.
Keutamaan berdoa
Ada banyak ibadah dalam Islam yang isinya adalah doa. Sholat contohnya. Sholat secara bahasa memiliki arti doa. Tak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar bacaan dalam sholat adalah doa. Di dalam sholat kita terdapat lantunan doa, bukan hanya untuk permohonan doa kebaikan akhirat, melainkan juga doa untuk kebaikan dunia.
Diriwayatkan dari sahabat An-Nu’man bin Basyir bahwasanya Rasulullah Saw pernah bersabda: “Sesungguhnya doa adalah ibadah” lalu beliau pun membaca potongan QS. Ghafir 60 yang artinya: ‘Berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan”.
Dalam riwayat yang lain sebagaimana disampaikan oleh Sahabat Abu Hurairah. Rasulullah Saw bersabda: “Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di hadapan Allah Swt dibandingkan doa”. Dua riwayat hadits ini menunjukkan keutamaan berdoa. Doa dalam dua hadits ini bernilai ibadah dan sangat mulia di hadapan Allah taala.
“Berdoa menjadi pertanda penghambaan kita kepada Tuhan penguasa semesta. Berusaha dan berdoalah, biarkan Tuhan yang menampakkan keajaiban-keajaiban-Nya”
Adab berdoa
Tidak setiap doa akan dikabulkan. Sebagaimana tidak setiap panggilan akan ada jawaban. Bisa jadi, sebab panggilan dilakukan dengan cara yang tidak sopan, maka yang dipanggil tidak segera memberikan jawaban. Bahkan bisa jadi sama sekali tidak dihiraukan.
Kebanyakan kita, yang dilakukan dalam berdoa adalah memaksa Tuhan. Menuntut untuk segera dikabulkan semua keinginan yang disampaikan. Maka, perlu diperhatikan adab berdoa. Doa sesuai Sunnah, sebagaimana yang Rasulullah Saw ajarkan.
Ada beberapa syarat dan adab berdoa. Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menyebutkan sekurangnya 10 adab berdoa agar segera dikabulkan, di antaranya;
1. Berdoa pada waktu mustajab.
Dalam Ihya Ulumuddin, Imam Ghazali menyebutkan beberapa waktu mustajab untuk berdoa. Di antaranya adalah hari Arafah setiap tahunnya, Ramadhan setiap bulannya, hari Jum’at pada setiap pekannya dan waktu sahur setiap malamnya.
Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Bukhari Muslim, waktu sepertiga malam terakhir juga termasuk waktu mustajab. Allah turun setiap malamnya pada sepertiga malam terakhir. “Barang siapa berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan, sesiapa yang meminta kepada-Ku akan Aku kasih, sesiapa memohon ampun kepada-Ku akan Aku ampuni” kata Allah.
2. Berdoa dengan keadaan yang baik
Adab berdoa selanjutnya adalah berdoa dalam keadaan yang baik. Keadaan yang baik dan terpuji di antaranya adalah doa ketika sedang perang, doa ketika hujan, antara adzan dan iqamah dan ketika berdiri menunaikan sholat maktubah.
Setelah sholat juga merupakan keadaan yang baik untuk berdoa. Begitu juga orang yang sedang berpuasa. Demikian juga waktu sahur. Waktu sahur adalah waktu bersih dan ikhlas serta kosongnya hati dari urusan-urusan dunia.
3. Menghadap Kiblat dan Mengangkat tangan
Menghadap kiblat juga termasuk adab berdoa. Selain menghadap kiblat, berdoa akan cepat dikabulkan jika dilakukan dengan mengangkat tangan. Batas mengangkat tangan adalah sampai terlihat kulit ketiak. Dalam riwayat disebutkan bahwa tidaklah Rasulullah mengangkat tangan dan mengembalikannya, kecuali setelah mengusapkan wajahnya.
4. Makan makanan halal
Makan makanan halal adalah syarat dan adab berdoa yang disebutkan oleh Sayyid Bakri. Adab berdoa ini beliau sebutkan dalam Ianatut Tholibin. Syarat dan adab berdoa inilah yang bisa membawa doa segera dikabulkan.
Seseorang akan sulit mendapatkan keridaan Tuhan, jika ia sendiri sering melanggar apa yang Tuhan perintahkan. Doa adalah kunci langit dan gigi-giginya adalah makanan halal. Doa diawali dengan membersihkan hati dengan memakan makanan halal. Akhirnya berupa ikhlas dan menghadirkan hati.
Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa Allah SWT berwasiat kepada Nabi Musa As. Dalam wasiat tersebut dikatakan: “Wahai Musa, jika kamu menghendaki agar doa-doamu dikabulkan, maka jagalah perutmu dari makanan haram. Jagalah juga anggota tubuhmu dari maksiat”. Makanan haram dan maksiat bisa menjadi penyebab doa tidak terkabul.
Berdoa bisa tidak dikabulkan jika kita masih memiliki dosa dengan tetangga dan teman sekitar kita. Bisa jadi, ketidaksenangan mereka menjadi penghalang atas doa-doa kita. Maka sebelum berdoa kita perlu memperhatikan adab bertetangga dan adab kepada teman.
5. Merasa sangat membutuhkan (merasa kepepet)
Permintaan kita akan segera dikabulkan jika disampaikan dengan penuh permohonan. Orang yang datang berhutang dengan memelas akan berbeda penerimaan dibandingkan yang tidak melas sekali wajahnya. Berdoa dengan bahasa yang halus dan sopan, niscaya akan segera dikabulkan. Disebutkan dalam Alquran:
“Apakah (yang kamu sekutukan itu lebih baik, ataukah) Zat yang mengabulkan doa orang yang berada dalam kesulitan ketika dia berdoa kepada Allah Swt, menghilangkan kesusahan dan menjadikanmu sebagai khalifah di bumi? Adakah Tuhan selain Allah Swt? Sedikit sekali nikmat yang kalian ingat” (QS. An-Naml ayat 62).
Makanya, jangan sepelekan doa orang teraniaya. Orang yang teraniaya berdoa penuh dengan permohonan kepada Tuhan, sehingga doanya mustajab dan dikabulkan.
6. Berdoa dengan ikhlas
Adab berdoa selanjutnya adalah ikhlas. Ikhlas dan tulus dalam berdoa menjadikan sebab doa seseorang dikabulkan. Dalam berdoa, seseorang hendaknya mengharap bahwa yang berkenan mengabulkan adalah Tuhan. Ia tidak berhak memberikan tekanan maupun tuntutan. Cara berdoa yang benar adalah dengan mengikuti cara berdoanya Rasulullah Saw.
Hendaknya seseorang berdoa agar dikabulkan apa-apa yang menjadi keridaan-Nya. Jika tidak menjadikan rida-Nya, maka tangguhkan. Allah SWT berfirman yang dalam artinya: “Berdoalah kepada Allah dengan hati yang tulus ikhlas” (QS. Ghafir ayat 14)
7. Berdoa dengan Ismul Adzom
Ismul adzom secara Bahasa memiliki arti nama-nama yang diagungkan. Secara istilah, Ismul Adzom adalah nama-nama Allah yang diagungkan. Allah Swt memiliki 99 nama yang diagungkan atau dikenal juga sebagai asmaul husna. Dari nama-nama yang ada, ‘Allah’ adalah nama yang paling mulia.
Syaikh Abdul Qodir Jaelani pernah berkata: “Allah adalah nama yang dimuliakan. Isim muadzom (nama yang diagungkan). Sungguh, doamu akan dikabulkan jika kamu berucap Allah dan di dalam hatimu tidak ada selain-Nya”.
Barang siapa yang senantiasa dalam kholwatnya berucap Allah Allah sampai ia tak sadarkan diri, niscaya ia akan menyaksikan keajaiban alam malakut. Orang yang berdzikir dengan nama Allah 70000 kali di tempat sepi, tidaklah ia berdoa kecuali akan dikabulkan.
Selain berdoa dengan ismul adzom, berdoa akan menjadi lebih dikabulkan jika diawali dengan basmalah hamdalah. Ulama lain mengatakan dengan diawali istighfar, memohon ampunan. Hal ini tidak lepas dari banyak keutamaan-istighfar. Salah satunya adalah menjadi sebab dikabulkannya doa.
Barang siapa setiap harinya setelah subuh berucap Allah 77 kali, maka ia akan melihat keberkahan dalam urusan dunia dan akhiratnya, serta akan menyaksikan keajaiban dalam dirinya. Demikian tulis Sayyid Bakri dalam kitab yang mensyarahi Fathul Muin yang ditulis oleh Syaikh Zainuddin Abdul Aziz Al Malibari.
Demikian adab berdoa yang wajib diketahui agar doa dikabulkan. Semoga catatan singkat tentang adab berdoa ini menguatkan iman kita untuk lebih khusyuk lagi dalam berdoa. Berdoa tidak hanya dalam rangka meminta, melainkan juga ibadah dan penghambaan kita kepada Allah taala.