Setelah sebelumnya membahas adab berpuasa, segmen kedua ini mari kita membahas empat adab membaca Al-Qur’an, salah satu ibadah yang harus sering kita lakukan di bulan Ramadan. Imam Ghozali dalam kitab al-Adabu Fiddin-nya memberi penjelasan berikut.
1. مداومة الوقار والحياء (Melanggengkan tenang dan malu)
Maksudnya membaca dengan keadaan khidmat, tenang dan malu.
2. مجانبة العًبًث والخناء (Menjauhi berdialog dan omongan yang tercela)
3. لزوم التواضت (Melanggengkan Tawadhu’)
4. والبكاء (Menangis)
Maksudnya ketika membaca Al-Qur’an dianjurkan untuk meresapi maknanya, mengingat-ingat dosa sehingga menangis. Rasulullah sendiri juga menganjurkan ketika membaca Al-Qur’an untuk menangis. Kalau tidak bisa minimal berpura-pura menangis. Tertuang dalam hadis,
إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ نَزَلَ بِحُزْنٍ فَإِذَا قَرَأْتُمُوهُ فَابْكُوا فَإِنْ لَمْ تَبْكُوا فَتَبَاكَوْا
“Sesungguhnya Al-Qur’an ini diturunkan dengan kesedihan, jika kalian membacanya, maka menangislah, dan jika tidak bisa menangis, maka pura-puralah untuk menangis.” ( Sunan Ibn Majah).
Keterangan di atas ini adalah adab. Tentu ketika membaca sambil membawa mushaf al-Qur’an harus dengan keadaan suci. Sekian semoga bermanfaat, wallahu a’lam.
Oleh: Redaksi